TEKNIK TEKNIK PEMBELAJARAN MENYIMAK
1. Simak ulang ucap
metode simak ulang biasanya digunakan dalam memperkenalkan bunyi bahasa dengan cara mengucapkannya. Guru sebagai model mengucapkan atau memutar rekaman bunyi bahasa tertentu seperti fonem, kata, kalimat, ungkapan, semboyan, kata-kata mutiara dengan pelan-pelan, jelas dan intonasi yang tepat. Siswa meniru ucapan guru.
2 . Identifikasi Kata Kunci
Kalimat yang panjang dapat dicari kalimat intinya. Kalimat inti dibangun oleh beberapa kata kunci yang terdapat dalam kalimat tersebut. Misalnya; guru menyiapkan kalimat panjang, struktur dan pilihan katanya harus sesuai dengan kemampuan siswa. Bahan harus disampaikan secara lisan. Setelah siswa menyimak, siswa harus menentukan beberapa kata kunci yang mewakili pengertian kalimat.
3. Parafrase
Guru menyiapkan sebuah puisi yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Langkah selanjutnya adalah guru membacakan atau memperdengarkan puisi, siswa menyimak. Setelah selesai menyimak, siswa menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata sendiri.
4. Merangkum
guru menyiapkan bahan simakan yang cukup panjang, materi atau bahan serta bahasa yang disampaikan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bahan yang telah dipersiapkan tadi disampaikan secara lisan kepada siswa dan siswa menyimak, setelah itu siswa disuruh untuk merangkum.
Strategi dalam Pembelajaran Menyimak
Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli pengajaran bahasa menetapkan satu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis.
Dengan demikian, menyimak merupakan satu pengalaman belajar yang amat penting bagi para siswa dan seyogyanya mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pengajar.
Implikasinya dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa guru hendaknya memulai pelajarannya dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Indonesia baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dan aktifitas ini ialah untuk membiasakan murid mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata bunyi bahasa Indonesia, disamping dapat menciptakan kondisi belajar penuh gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri murid. Hal ini agar pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru bahasa Indonesia tak monoton dengan membaca buku teks. Secara umum tujuan latihan menyimak adalah agar siswa dapat memahami ujaran dalam bahasa Indonesia, baik bahasa sahari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum resmi.
Pada dasarnya, pembelajaran menyimak yang ingin dicapai dalam kurikulum, antara lain dapat diurutkan sebagai berikut;
1 . Pengenalan bunyi;
2 . Pengucapan bunyi;
3 . Penguasaan tekanan kata;
4 . Penguasaan lagu kalimat.
Keempat bagian tersebut diatas akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:
1 . Pengenalan dan Pengucapan Bunyi Bahasa Indonesia
Hal yang paling pertama yang harus dikuasai oleh seorang murid yang ingin belajar bahasa Indonesia yaitu, menegenal bunyi dan pengucapan bahasa Indonesia. Pengenalan bunyi bahasa Indonesia berlansung secara berkelanjutan mulai dari ketika seorang anak pertama mendengar Bahasa Indonesia sampai pada batas tak tentu.
Meski pemerolehan bahasa berlansung secara alami, begitupun dengan pengenalan dan pengucapan bahasa Indonesia, tetapi hal tersebut tak membatasi seorang guru untuk menggunakan metode yang inovatif serta kreatif untuk mempercepat proses pengenalan bunyi ini pada siswa. Pengucapan bahasa Indonesia dalam hal ini bukan hanya pada kemampuan seorang siswa untuk berbahasa Indonesia, tapi lebih dari itu seorang siswa dituntut agar mampu mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Indonesia dengan benar.
Penggunaan metode serta strategi pengajaran khususnya pada kompetensi menyimaka harus memenuhi kriteria berikut:
a . Relevan dengan tujuan pembelajaran
b . Menantang dan merangsang siswa untuk belajar
c . Mengembangkan kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok.
d . Memudahkan siswa memahami materi pelajaran
e . Mengarahkan aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
f. Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
g . Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Ada beberapa cara melatih siswa menyimak bunyi secara tepat, misalanya menggunakan strategi:
a . Pasangan mirip (minimal pairs)
Guru mengucapakan kata yang mengandung bunyi yang akan dilatihkan, kemudian siswa diminta menjawabsama kalau mereka menyimak bunyi seperti sama, dan dapat menjawab berbeda jika berdasarkan simakannya berbeda. contohnya dengan guru mengucapakan kata-kata Bang dan kata Bank, maka siswa yang mengatakan berbeda adalah siswa yang benar jawabannya.
b . Simak – Kerjakan
Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa mereaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk perbuatan.
c . Simak – Terka
Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu.
d . Simak –Berantai
Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga. Begir\tu seterusnya. Siswa trerakhir menyebuitkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak.
2 . Lagu atau Intonasi Kalimat
Intonasi berwujud rangkaian nada dan jeda dalam mengucapkan suatu kalimat. Ada berbagai cara untuk menandai intonasi suatu kalimat. Cara pertama menggunakan garis. Cara kedua dan ketiga menggunakan angka dengan skala yang berbeda.
Cara mengajarkannya:
a) Intonasi Kalimat berita
Intonasi kalimta berita yaitu normal yaitu jarang sekali mengandung nada yang sangat tinggi. Lagu kalimat berita bervariasi pula, bergantung pada nada dan jedanya. Perubahan nada dan jeda itu mengakibatkan pula perubahan makna kalimat.
b) Lagu kalimat Tanya
Intonasi kalimat Tanya berupa lagu Tanya pada bagian kahir sebuah kalimat.
c) Lagu Kalimat Perintah
Lagu kalimat perintah bergantung ada keras atau lemahnya perintah tersebut.
d) Lagu Kalimat Inverse
Kalimat inverse adalah kalimat berita yang predikatnya mendahukui subjek. Yang tentu intonasinnya berbeda dengan kalimat dengan susunan normal.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Daeng, Kembong, dkk. 2010. Pembelajaran Keterampilan Menyimak. Makassar. Tidak diterbitkan
Hanston. 2010. Metode Pengajaran Bahasa. http://www.google.com.
Fatoni.2009. Pengertian Strategi Pembelajaran Menyimak—Berbicara. http://www.google.com.
Nuruddin, Muhammad. 2010. Pengertian Strategi Pembelajaran SD Menyimak—Berbicara. http://www.google.com.
Menambah wawasan dan pngetahuan 😊
BalasHapusSaya si yess
BalasHapus